apa yaNg dilihat, belum te n tu sePer ti yaNg terlihat

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Minggu, 10 April 2011

kataPENGANTAR «

desain » «   SISTEM[bagian II]



adalah rangkuman sebagian karya seni desain di ruang publik,  yang kami lakukan sejak tahun 2004. Kami menyebutnya secara khusus seni desain urban, untuk menekankan cara pengonsepan karya yang tidak hanya untuk dipamerkan di institusi seni formal seperti galeri, tapi merupakan hasil serangkaian penelitian kami atas pertanyaan: bagaimanakah sesungguhnya visualisasi estetika seni desain dipahami kalangan awam dalam keseharian urban?  Walaupun memang beberapa karya ini dipamerkan di galeri, dan dikuratori seperti lazimnya praktik kelembagaan seni, tujuannya lebih kepada mempresentasikan  proses pengonsepan ide  dan dokumentasi reaksi masyarakat - baik secara langsung maupun tidak - terhadap desain tersebut. Pertanyaan di atas diproses dalam berbagai judul karya, secara bertahap. Dengan detail berbeda-beda,  berkesinambungan mencari tahu dampak seni desain dalam keseharian urban negara berkembang.

Pertanyaan ini berdasarkan hipotesa kami, desain masih alternatif - bukan kebutuhan, bagi kebanyakan masyarakat negara berkembang seperti Indonesia. Desain dianggap hanya  dimiliki golongan berekonomi mapan,  dan dapat dihadirkan pada kondisi ideal saja. Suatu persepsi umum yang tidak salah, namun juga tidak sepenuhnya benar.  Menurut kami, justru desain sangat dibutuhkan pada  kondisi urban yang tidak ideal.

desain tidak hanya menghasilkan estetika, Namun juga – disadari atau tidak – membuat keseharian kita menjadi bersistem. 
kehadirannya menimbulkan: pola, konvensi, aturan, bahkan hukum. nilai-nilai penting yang membuat  ruang urban lebih nyaman untuk dihuni.

Keyakinan ini kami proses dalam beberapa karya, dikonsepkan berfungsi-langsung bagi warga urban. Sasaran utamanya, golongan ekonomi menengah ke bawah yang termarjinalkan di dalam segala hal. Harapan kami sederhana, karya seni desain adalah alat penyolusi sebagian masalah urban akibat rumitnya kelindan persoalan sosial masyarakat sekarang.

Bandung,    11   April   2011
                                    Sarah   M. A.  Ginting
e-mail:  sarahginting@gmail.com


S1: ST sarjana arsitektur  di Universitas Katolik Parahyangan Bandung (1996), S2: M. Arch. bidang  advanced architectural design dari The Bartlett School of Architecture, UCL, London (2000)
http://www.bartlett.ucl.ac.uk/architecture/programmes/march/march.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar